Selasa, 08 Agustus 2017

Mendes Minta BUMDes Bantu Stok Pangan di Daerah

Ketersediaan stok pangan dan kelancaran distribusinya menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat. Untuk memastikan kedua hal tadi berjalan dengan baik, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turut berperan aktif.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, keberadaan BUMDes bisa melindungi petani dari para tengkulak. Dikatakannya, keberadaan BUMDes juga diharapkan bisa memperkecil rantai distribusi produk pangan.
"Saat ini terdapat 18 ribu BUMDes. Dari jumlah tadi, sebanyak 4 ribu diantaranya sudah memiliki keuntungan. Oleh karena itu, Pemerintah membangun Holding BUMDes untuk membantu menampung pasokan produk desa dari BUMDes," ungkapnya usai menghadiri Apel Siaga Toko Tani Indonesia (TTI) menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Area Penggilingan Gapoktan Sri Tani Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada ditulis Rabu (19/4/2017).
Selain untuk memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi, BUMDes juga diharapkan bisa ikut membantu mengendalikan harga pangan saat menghadapi puasa dan lebaran.
Kemendes PDTT akan membangun lumbung pangan desa melalui dana desa untuk memenuhi kebutuhan pangan desa. Bukan hanya memenuhi kebutuhan pangan di desa saja, pembangunan lumbung desa juga bertujuan meningkatkan pendapatan perekonomian desa.
"Keberadaan lumbung ini akan didukung dengan adanya gudang-gudang besar. Kita dari Kemendes PDTT akan membuat lumbung pangan dan dari Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuat gudang-gudang besar," kata Eko
Untuk memastikan ketersediaan stok pangan menjelang hari raya, Mendes dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meninjau gudang persediaan beras di komplek Bulog Amansari yang berada di Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. **

Pemerintah Dorong Desa Manfaatkan Pengelolaan BUMDes

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengapresiasi tindakan yang telah dilakukan Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta dalam menggunakan Badan
Usaha Milik Desa (BumDes) bersama demi mengembangkan desanya menjadi salah satu desa unggulan Indonesia pada 2016.

"Desa ini mendapat penghargaan saat kemendes kerja sama dengan salah satu media, dan menjadi desa yang inovatif, saya mau lihat dan ternyata memang desa ini sudah lebih berkembang dibanding desa-desa yang lainnya," ujar Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Jumat (20/1/2017).

Eko mengatakan, pihak kemendes akan terus memberikan dukungannya dalam rangka penyempurnaan program lebih lanjut yang sudah disusun dan direncanakan.
"Kita akan kasih afirmasi dan kita sempurnakan sekali sehingga desa ini bisa menjadi percontohan untuk desa-desa lainnya di Indonesia," tutur Eko.

Dia menuturkan, selama ini Desa Panggungharjo sudah sering mendapat penghargaan di segala bidang untuk lingkup nasional. Oleh karena itu ia berharap ke depan Desa Panggungharjo bisa tetap mempertahankannya dan menjadi lebih baik lagi.

"Desa ini pernah dapat penghargaan dari KPK, Majalah Tempo, dari Kemenkeu juga, jadi saya harap ini menjadi model untuk menyemangati desa-desa yang lainnya," ujar Eko.

Sekadar informasi,  pengelolaan BumDes di Desa Panggungharjo di antaranya meliputi; jasa pengelolaan sampah melalui bumdes, budidaya minyak goreng bekas menjadi solar oil, wisata dolanan anak, penguatan kemandirian desa, gerai produk desa yang sudah dipasarkan lewat situs usahadesa.com, serta penguatan ekonomi perempuan.

Selain itu, Desa Panggungharjo juga terpilih sebagai desa terbaik nasional 2016 bidang pendidikan bersama dengan Desa Blangkrueng, Baitussalam, Nangroe Aceh Darussalam.

Dalam kunjungan tersebut juga turut dihadiri Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes PDTT Johozua M Yoltuwu, Bupati Bantul Suharsono, Camat Sewon Kwintarto dan Kades Panggungharjo Wahyudi. **