Ketersediaan stok pangan dan kelancaran distribusinya menjadi hal
yang penting dalam kehidupan masyarakat. Untuk memastikan kedua hal tadi
berjalan dengan baik, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (PDTT) meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turut
berperan aktif.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes
PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan, keberadaan BUMDes bisa melindungi
petani dari para tengkulak. Dikatakannya, keberadaan BUMDes juga
diharapkan bisa memperkecil rantai distribusi produk pangan.
"Saat ini terdapat 18 ribu BUMDes. Dari jumlah tadi, sebanyak 4 ribu
diantaranya sudah memiliki keuntungan. Oleh karena itu, Pemerintah
membangun Holding BUMDes untuk membantu menampung pasokan produk desa
dari BUMDes," ungkapnya usai menghadiri Apel Siaga Toko Tani Indonesia
(TTI) menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Area
Penggilingan Gapoktan Sri Tani Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta,
Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada ditulis Rabu (19/4/2017).
Selain untuk memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi,
BUMDes juga diharapkan bisa ikut membantu mengendalikan harga pangan
saat menghadapi puasa dan lebaran.
Kemendes PDTT akan membangun lumbung pangan desa melalui dana desa
untuk memenuhi kebutuhan pangan desa. Bukan hanya memenuhi kebutuhan
pangan di desa saja, pembangunan lumbung desa juga bertujuan
meningkatkan pendapatan perekonomian desa.
"Keberadaan lumbung ini akan didukung dengan adanya gudang-gudang
besar. Kita dari Kemendes PDTT akan membuat lumbung pangan dan dari
Kementerian Pertanian (Kementan) akan membuat gudang-gudang besar," kata
Eko
Untuk memastikan ketersediaan stok pangan menjelang hari raya, Mendes
dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meninjau gudang
persediaan beras di komplek Bulog Amansari yang berada di Desa Amansari,
Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. **